Kontroversi Bubble Tea. Berbahaya Bagi Kesehatan hingga Isu Tidak Halal

Kontroversi Bubble Tea. Berbahaya Bagi Kesehatan hingga Isu Tidak Halal

Belakangan ini minuman bubble tea sedang menjadi primadona. Perpaduan air teh, gula, susu dan bubble pearl yang dikenal juga dengan sebutan boba ini disebut sebagai minuman terlaris diberbagai negara. Namun, dibalik terkenalnya minuman yang berasal dari Taiwan ini, bubble tea juga diterpa isu. Mulai dari minuman tinggi kalori yang berbahaya bagi kesehatan hinggu isu tidak halal. 



 

Berbahaya Bagi Kesehatan?

Pada akhir Mei 2019 lalu, seorang gadis remaja di Tiongkok mengalami sakit perut selama lima hari. Gadis berusia 14 tahun tersebut tidak bisa makan dan mengalami sembelit. Saat dibawa ke rumah sakit, dokter menemukan tumpukan bubble pearl dalam perut gadis tersebut. Diduga, bubble pearl yang berada dalam minuman ini tidak bisa dicerna hingga mengendap. 

 

Bubble pearl yang terbuang dari tepung tapioka, dicampur dengan gula dan terkadang terigu ini mempunyai sifat mengenyangkan, namun tidak dapat dicerna tubuh. Akibatnya bila mengonsumsi secara berlebihan, bubble pearl akan mengendap. 

 

Selain masalah bubble pearl, minuman ini juga mengandung kalori yang tinggi. Teh dengan gula dan perasa buatan saja sudah mengandung lebih dari 200 kalori per gelas. Belum lagi kandungan vitamin dan mineral yang rendah serta tidak ada serat membuat minuman ini tidak ada “fungsi” sama sekali. 

 



Apakah Bubble Tea Halal?

Selain isu kesehatan, isu halal pun menerpa bubble tea. Walaupun beberapa produsen bubble tea menyatakan bahwa produk mereka tidak mengandung alkohol dan babi, tapi sulit menemukan merk bubble tea yang memiliki sertifikat halal. 

 

Belum lama ini beredar mengenai merk bubble tea Xin Fu Tang di Malaysia yang menyatakan telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Namun, sertifikat ini diduga palsu. Seorang warga Malaysia bertanya pada pihak LPPOM MUI dan mendapati bahwa sertifikat tersebut tidak diakui. Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak LPPOM MUI mengenai hal ini. 

 

Selain merk Xin Fu Tang, beredar di sosial media mengenai pihak Chatime yang menyatakan bahwa produk mereka belum menerima sertifikat halal. Ada seseorang yang mengirimkan email pada pihak Chatime, bertanya apakah bahan yang digunakan oleh Chatime sudah halal? Dan pihak Chatime Indonesia menjawab bahwa Chatime Indonesia belum memiliki sertifikat halal. 

 

Asri Mirza

Foto: epicurios.com, theurbanlist.com, insideedition.com