Jalan-jalan ke Masjid Sultan Singapura

Jalan-jalan ke Masjid Sultan Singapura

Kubah masjid berwarna emas akan menarik perhatian saat kita menyusuri Kampung Gelam Singapura. Masjid yang disebut Masjid Sultan tersebut memiliki sejarah panjang perkembangan Islam di Singapura. 


Sejarah Singkat Masjid Sultan

Pada 1824, Sultan Hussain Shah, penguasa Temasek (nama Singapura dahulu), mengusulkan untuk membangun sebuah masjid. Sir Stamford Raffles berjanji bahwa East India Company akan menyumbangkan $3,000 untuk membantu pembangunan Masjid Sultan. 


Dibangunlah masjid yang berupa bangunan bata luas yang cukup untuk menampung jamaah solat. Diperlukan banyak renovasi sehingga desain masjid seperti yang sekarang terlihat. Masjid besar yang bisa menampung 5000 jamaah, berkubah bawang berwarna emas, dan pada 2016 di gedung utama Masjid Sultan tersedia fasilitas lift kaca. 


Dewan Pembina Beragam

Sebagai negara dengan penduduk beragam, Masjid Sultan Singapura dikelola di bawah Dewan Pembina yang beranggotakan 12 orang yang mewakili 6 suku bangsa yaitu Melayu, Bugis, Jawa, Arab, India Selatan dan Utara.


Kemudian pada tahun 2005, Badan Pengelola Masjid diberi mandat oleh Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) untuk mengelola kegiatan masjid dengan Dewan Pembina yang bertanggung jawab atas struktur dan tanah masjid bersejarah.


Jadi Tujuan Wisata

Masjid Sultan Singapura tidak hanya menjadi tempat ibadah umat muslim, namun karena keindahan arsitekturnya, masjid juga menjadi tujuan wisata dengan banyak peminat. 


Dikukuhkan sebagai monumen nasional pada tahun 1975, kamu bisa mengunjungi masjid pada jam operasional yang telah ditentukan dan melakukan tur masjid bersama pemandu yang bisa berbahasa Inggris, Melayu, Tionghoa, bahkan Jepang.


Mengikuti tur berarti kamu bisa tahu sejarah masjid, mempelajari arsitektur masjid dari dekat juga melihat fasilitas masjid yang ramah lingkungan seperti instalasi panel surya dan keran hemat air. 


Asri

Foto: sultanmosque.sg