3 Masjid di Semarang. Dari yang Legendaris hingga Megah

3 Masjid di Semarang. Dari yang Legendaris hingga Megah

Selain sebagai tempat ibadah umat Muslim, masjid juga bisa menjadi bukti kebudayaan. Banyak cerita yang bisa didapat dari sebuah bangunan masjid. Di Semarang ada 3 masjid besar yang sering menjadi pembicaraan. Bentuknya yang megah hingga yang bersejarah menjadi salah satu alasannya. 


Berikut adalah 3 masjid di Semarang yang harus kamu ketahui!



1.Masjid Kauman

Atau disebut juga Masjid Agung Semarang atau Masjid Besar Semarang. Masjid Kauman dibangun sekitar tahun 1575 Masehi oleh Sunan Pandan Arang atau Ki Ageng Pandan Arang. Beliau adalah ulama dari negara Arab yang bernama asli Maulana Ibnu Abdul Salam. 


Sunan Pandan Arang diberi tugas untuk menyebarkan Islam di daerah barat Demak. Daerah penugasan ini kemudian bernama Semarang, yang diambil dari kata asem dan arang yang berarti pohon asam yang tumbuhnya jarang. Dilihat dari sejarah ini bisa dikatakan bahwa Masjid Kauman usianya lebih tua dari kota Semarang. 

Foto: masjidagungsmg



2.Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid yang mulai dibangun tahun 2001 dan selesai pada tahun 2006 ini memiliki arsitektur yang sangat megah perpaduan arsitektur Jawa, Roma, dan Arab. Di bagian depan masjid, ada enam payung hidrolik raksasa yang dapat membuka dan menutup secara otomatis, mirip dengan payung di Masjid Nabawi, Madinah. 


Tidak heran kalau masjid ini sering dikunjungi wisatawan untuk beribadah sekaligus berfoto. Masjid ini juga memiliki Menara Asmaul Husna (Al Husna Tower) yang memiliki ketinggian 99 meter dan 19 lantai. Di lantai tertinggi menara, kamu bisa melihat keindahan kota Semarang. Ada juga kafe di lantai 18 yang bisa berputar 360 derajat. Bisa melihat kota Semarang sambil makan dan minum jadinya. 

Foto: Instagram @majt_jateng



3.Masjid Layur

Orang Semarang lebih mengenal masjid ini dengan nama Masjid Menara Kampung Melayu. Alasannya karena ada menara 

tinggi berwarna putih sebagai tempat  pengeras suara, penyeru saat azan berkumandang. Awalnya menara ini berfungsi sebagai mercusuar, penanda kapal di Kali Semarang. 


Masjid menara dibangun sekitar tahun 1800-an oleh para saudagar Yaman. Pada masa itu banyak pedagang dari Timur Tengah yang kemudian bermukim di Semarang. Mungkin karena pendirinya berasal dari Yaman, maka arsitektur Masjid Layur merupakan perpaduan dari Jawa, Melayu dan Arab. 

Foto: Instagram @ranuhidayat

Q