Nostalgia di Kota Lama Semarang

Nostalgia di Kota Lama Semarang

Kota lama Semarang mulai dikembangkan sejak tahun 1677. Di kawasan ini berdiri gedung-gedung berusia ratusan tahun yang kondisinya masih cantik, memperlihatkan kemegahan Semarang zaman dulu. Memasuki kota lama, kita memang seperti dibawa ke era kolonial. 


Penyuka fotografi pasti akan senang saat berburu foto di Kota Lama Semarang, objek gedung tua akan terlihat cantik di balik lensa kamera. Pintar mencari angle, maka foto seperti di Eropa pun didapat. 


Bangunan apa saja yang masih berdiri megah di kawasan Kota Lama Semarang? Simak penjelasannya berikut ini!



1.Jembatan Berok

Jembatan sepanjang 10 meter ini dulunya merupakan penghubung utama untuk masyarakat yang tinggal di Kota Lama dengan masyarakat luar Kota Lama. Dulu, kawasan Kota Lama dipagari benteng berbentuk segilima bernama Benteng Vijfhoek. 


Untuk masuk ke dalam, aksesnya hanya bisa melewati Jembatan Berok. Kata Berok diambil dari burg, yang dalam bahasa Belanda artinya jembatan, namun dilafalkan berok oleh orang Semarang. 

Foto: Instagram @sumunarwibowo



2.Gereja Blenduk

Bangunan beratap kubah bulat berwarna merah bata ini terlihat sangat kontras dengan dinding bercat putih bersih. Sangat cantik dan megah. Tidak heran Gereja Blenduk menjadi ikon Kota Lama Semarang. 


Wisatawan yang datang, banyak yang berfoto dengan latar bangunan yang berdiri sejak 1753 ini. Ada juga penyewaan sepeda onthel berwarna-warni di halaman sekitar gereja. Jalan-jalan di Kota Lama Semarang tambah asyik dengan naik sepeda. 

Foto: wikipedia



3.Stasiun Kereta Api Tawang

Stasiun Tawang selesai dibangun pada 1914. Arsitek Ir. Sloth-Blauwboer, tenaga ahli di NIS diberi perintah untuk membangun sebuah stasiun yang biasa saja. Namun, respon masyarakat justru sangat bagus sehingga membuat Stasiun Tawang dijuluki stasiun terindah di Hindia Belanda. 


Bangunan Stasiun Tawang membentang sepanjang  175 meter. Ruang utama beratapkan kubah berbentuk persegi yang ditutup lapisan tembaga. Disekeliling atap kubah terdapat jendela yang memberikan pencahayaan untuk hall, sehingga memperkuat kesan megah pada ruangan. 

Foto:heritagekai.id



4.Gedung Asuransi Jiwasraya

Gedung Asuransi Jiwasraya menjadi salah satu bangunan cagar budaya. Dibangun sekitar tahun 1916 oleh Herman Thomas Karsten, gedung ini tadinya kantor milik Nederlandsche Indische Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij (NILLMIJ), sebuah kantor asuransi milik Belanda. 


Di tengah-tengah atap, terdapat sebuah kubah yang lebih tinggi dibanding bangunan lainnya. Gedung Jiwasraya Semarang memiliki tiga lantai, sehingga pada saat pembangunannya dibutuhkan lift. Ini adalah lift pertama yang digunakan di Indonesia. Lift hitam dengan sistem ditarik itu sayang sekali sudah tidak berfungsi sejak 1970an. 

Foto: situsbudaya.id



5.Kantor Pos Semarang

Kantor Pos Besar Semarang menjadi kantor pos kedua di Hindia Belanda yang didirikan pada 1750. Kantor pos pertama berada di Jakarta, yang didirikan pada tahun 1746. 


Kantor Pos Besar Semarang memiliki tata letak denah yang simetris dengan pintu dan jendela besar khas arsitektur kolonial di daerah tropis. Di bagian atap terdapat gevel (hiasan segitiga) yang berada di atas pintu utama kantor pos. 

Foto: Instagram @kantorpossemarang



6.Gedung Marabunta

Gedung Marabunta bisa jadi merupakan bangunan paling unik dibanding gedung-gedungj kuno lain di kawasan Kota Lama Semarang. Alasannya karena ada dua patung semut raksasa di bagian atas kanan dan kiri gedung. 


Pada masa kolonial, patung semut itu tidak ada. Setelah merdeka, gedung yang tadinya merupakan gedung teater itu dijadikan kantor perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) yang bernama “Marabunta”. Gedung ini kemudian diberi nama Marabunta (sejenis semut raksasa yang ganas) sesuai dengan nama perusahaan. Lalu dibangun patung semut raksasa di atasnya. 

Foto: festivalkotalama.com