New Normal di Industri Pariwisata. Utamakan Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan.

New Normal di Industri Pariwisata. Utamakan Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan.

Sama seperti beberapa negara lainnya, saat ini Indonesia tengah bersiap untuk memasuki fase kehidupan new normal. Di industri pariwisata sedang disusun sebuah prosedur yang nantinya akan membuat masyarakat tahu apa yang harus dilakukan ketika sedang pergi ke tempat wisata. 


Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak COVID-19 di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Ari Juliano Gema menyatakan bahwa saat ini Kemenparekraf sedang menyiapkan program Cleanliness, Health and Safety (CHS) yang akan diterapkan di berbagai destinasi wisata di Indonesia. Seperi apakah program CHS ini?


Menerapkan Disiplin

Program ini bertujuan tidak hanya menyiapkan destinasi yang lebih baik sesuai dengan standarisasi kebutuhan wisatawan dalam kenormalan baru nanti, tapi juga dalam menerapkan disiplin bagi masyarakat.



Diterapkan di Bali Dulu

Program CHS rencananya lebih dulu akan dijalankan di Bali, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau, serta secara bertahap di 5 destinasi super prioritas untuk kemudian di seluruh daerah.


Protokol Kebersihan

CHS memperhatikan beberapa faktor, salah satunya aspek kebersihan. Akan ada pembersihan ruang dan barang publik dengan disinfektan, ketersediaan sarana cuci tangan dengan sabun, tempat sampah bersih, dan lainnya.


Protokol Kesehatan

Akan ada koordinasi antara destinasi wisata dengan Satgas COVID-19. Ada pemeriksaan suhu tubuh, gerakan memakai masker juga etika batuk dan bersin, serta penanganan kesehatan bagi pengunjung di lokasi wisata. 



Protokol Keselamatan

Sementara untuk faktor keselamatan, akan ada pengaturan jumlah pengunjung, jarak antar individu, jumlah kerumunan dan lainnya. 


Diharapkan dengan diberlakukan prosedur baru new normal (kenormalan baru) di tempat wisata akan membuat sektor pariwisata bangkit lebih cepat di masa pandemi Covid-19 ini. 


Asri

Foto: Asri