Mengenal Tiga Desainer Muslim Indonesia

Mengenal Tiga Desainer Muslim Indonesia

Busana muslim karya perancang Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Rancangan modern, stylish dengan berbagai ciri khas menjadi daya tarik busana muslim rancangan desainer Indonesia. Siapa saja perancang busana muslim Indonesia tersebut? Mari berkenalan dengan tiga diantaranya. 
 
1. Dian Pelangi
 Sejak kecil, Dian Wahyu Utami, nama asli Dian Pelangi sudah suka mendesain baju. "Waktu kecil, saya mendesain baju untuk boneka saya. Meski jahitnya asal-asalan, tapi saya sudah senang mix and match baju yang cocok untuk boneka saya," kenang wanita kelahiran Palembang, 14 Januari 1991 ini. Karena senang mendesain baju, setelah lulus SMA, Dian pun melanjutkan pendidikannya ke sekolah mode ESMOD Jakarta. 
Setelah lulus, Dian meneruskan bisnis keluarganya yang memproduksi kain tenun ikat. Di tangan Dian, bisnis keluarganya berkembang luas. Dian tidak hanya memproduksi, tapi juga membuat baju dari kain-kain tersebut.
Wanita yang sejak kecil berjilbab ini merasa kesulitan mencari baju yang sesuai dengan keinginannya, ia pun mulai mendesain baju-baju muslim. "Saya ingin mengatakan pada semua orang, bahwa busana muslim itu keren," ungkapnya.
Desain Dian berani, menggabungkan berbagai warna cerah dalam satu baju. Dari berbagai kain Indonesia, namun hadir dengan potongan yang tetap simple.

2. Rani Hatta
 Busana muslim yang didesain oleh Rani Hatta terkenal simple dan mudah dipadupadan dengan busana lainnya. Itulah yang menjadi kekuatan dari desainer kelahiran 1990 ini.
Lulus dari LPTB Susan Budihardjo pada tahun 2012 sebagai salah satu mahasiswi terbaik, Rani pun mendirikan merek fashion menggunakan namanya sendiri pada tahun 2013. 
Karyanya mulai dikenal luas, ketika ia menggelar karyanya di panggung Jakarta Fashion Week 2014. Sejak saat itu, karyanya yang konsisten dengan desain minim detail, warna monokrom dan sporty juga boyish ini makin disukai oleh berbagai kalangan.
"Sebagai seorang muslim, saya memang mendesain untuk pasar muslim. Tapi, rancangan saya sangat universal, sehingga bisa dipakai oleh semua kalangan," ungkapnya seperti dikutip dari www.dailymail.uk
Dalam wawancara dengan media Inggris tersebut, Rani menyatakan ingin mengenalkan busana muslim yang stylish. "Saya ingin memperlihatkan bahwa busana muslim bisa tampil cool, universal dan keren. Di Indonesia banyak anak muda yang tidak mau memakai hijab karena takut dianggap tidak keren dan terlihat tua. Itu sebabnya, saya menciptakan desain yang muda dan keren, hingga generasi muda bangga ketika memakai hijab," ucapnya. 

3. Jenahara Nasution
 Sebagai putri dari desainer senior Ida Royani, Jenahara Nasution sudah mengenal dunia rancang busana sejak kecil. Terbiasa dengan dunia tersebut, Jehan, nama panggilannya, pun memutuskan untuk untuk menjadi seorang perancang busana. 
Jehan tertarik untuk merancang busana muslim. Kemudian, wanita lulusan LPTB Susan Budihardjo ini mendirikan label busana Jenahara di tahun 2011. Jehan memulai usaha sendiri. Mulai dari pemilihan nama, hingga mencari bahan sendiri. Jehan tidak meminta batuan sang mama yang seorang desainer untuk usahanya tersebut. "Mama malah kaget, karena dia tahu dari teman-temannya aku bikin label busana muslim. Aku melakukan itu karena ingin maju dengan usaha sendiri, bukan usaha mama," tegasnya. 
Wanita kelahiran 27 Agustus 1985 ini mendesain busana yang dinamis dan cocok untuk dipakai sehari-hari. Tapi, desain Jehan tetap stylish dan unik. Hal itu disebabkan cutting desain Jehan yang asimetris hingga menghasilkan baju unik tapi nyaman untuk dipakai sehari-hari. 

Asri Mirza