Jejak Muslim di Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Jejak Muslim di Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Klenteng Sam Poo Kong di Semarang memang dikenal sebagai tempat beribadah penganut Tridharma (Taoisme, Buddhisme dan Konfusianisme). Namun, jejak muslim juga ada di Klenteng Sam Poo Kong.


Untuk Mengenang Laksamana Cheng Ho

Klenteng Sam Poo Kong didirikan untuk mengenang Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah muslim asal Tiongkok yang menjelajah lautan dan nusantara. 


Pada tahun 1416, saat sedang menjelajah, rombongan Laksamana Cheng Ho terpaksa mendarat di sebuah daratan bernama Bukit Simongan. 


Alasan rombongan ini mendarat karena seorang juru kemudi kapal bernama Ong Keng Hong sedang sakit keras. Rombongan ini pun tinggal di Bukit Simongan Semarang untuk merawat Ong Keng Hong. 



Tetapi karena harus melanjutkan perjalanan, Laksama Cheng Ho pun terpaksa meninggalkan Ong Keng Hong sehingga Ong Keng Hong dan beberapa anak buah kapal menetap dan kemudian berbaur dengan masyarakat sekitar Bukit Simongan. 


Ong Keng Hong yang seorang muslim kemudian mulai menyebarkan agama Islam. Dia juga sering menceritakan tentang kehebatan Laksama Cheng Ho. Untuk mengenang Cheng Ho, mereka membuat sebuah simbol penghormatan. Simbol inilah yang menjadi cikal bakal Klenteng Sam Poo Kong di Semarang.




Tempat Ibadah yang Cantik

Klenteng Sam Poo Kong didominasi dengan warna merah yang meriah. Dengan bangunan khas klenteng yang atapnya runcing seperti bangunan-bangunan tempat ibadah Tiongkok. 


Saat berkunjung ke Klenteng ini, traveler muslim bisa berburu spot foto. Soalnya memasuki Klenteng Sam Poo Kong itu seperti sedang berkunjung ke negara Tiongkok. Jadi, jalan-jalan ke klenteng seperti sedang jalan-jalan keluar negeri. 




Pihak klenteng pun mendukung dengan menyewakan baju Tiongkok untuk dipakai pengunjung berfoto di sudut-sudut klenteng. 


Asri Mirza

Foto: Asri