Ibadah Umroh di Era New Normal

Ibadah Umroh di Era New Normal

Saat pandemi Covid-19 melanda dunia, perjalanan haji dan umrah mendadak dihentikan untuk sementara waktu. Belakangan ini, jumlah angka kesembuhan yang makin meningkat membuat beberapa negara mulai mempersiapkan kondisi yang dinamakan new normal. Di ibadah umroh, new normal pun sedang dipersiapkan. Seperti apakah? 


Perlengkapan Tambahan

Wakil Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (AMPHURI) Fauzan Kamil, mengatakan bahwa protokol kesehatan berlaku, karena ibadah umrah juga berkaitan dengan industri perjalanan. 


"Mungkin akan ada perlengkapan tambahan bagi jemaah, seperti tambahan masker yang sebelum COVID-19 ini tidak masuk atribut perlengkapan. Kemudian hand sanitizer, dan thermogun untuk pengecekan kesehatan dan seterusnya," ungkap Fauzan seperti dikutip dari Kumparan.com.


Siapkan Surat

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Nunung Rusmiati mengatakan bahwa ke depannya pasti banyak regulasi protokol kesehatan yang harus dilalui oleh setiap jemaah, seperti melampirkan surat bebas COVID-19.


"Selain melampirkan surat keterangan sehat atau COVID-19, selalu memakai masker, membawa hand sanitizer, memakai sarung tangan sesuai dengan SOP nasional yang ditetapkan," kata Rusmiati.


Terapkan Social Distancing

Selain tambahan perlengkapan juga surat-surat, ibadah umroh di era new normal ini juga harus menerapkan social distancing. Penerapan ini dianggap akan membuat biaya umroh meningkat. 


Dari sisi transportasi misalnya. Bus akan dibatasi kapasitas penumpangnya. Yang biasanya satu bus diisi oleh 40 penumpang, di masa new normal harus diisi 50%. Kondisi ini tentu saja akan mempengaruhi kenaikan harga. 


Pembatasan Usia

Ketua Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi, menyebutkan bahwa ada kemungkinan pembatasan kelompok yang lebih beresiko terinfeksi virus corona. 


Seperti orang lanjut usia, anak-anak yang sistem imunnya belum cukup kuat, atau jemaah yang memiliki riwayat penyakit tertentu. 


"Kemungkinan tidak boleh umroh. Tergantung kebijaksanaan Kerajaan Saudi Arabia," kata Syam yang dikutip dari Detik.com.


Asri

Foto: aa.com