Rasanya yang manis membuat permen diminati banyak kalangan. Tidak hanya anak kecil saja, orang dewasa juga senang menikmati kudapan berwarna menarik ini. Tapi dibalik manisnya permen, muncul pertanyaan, apakah bahan-bahan yang terkandung dalam permen sudah halal?

Untuk membuat gula menjadi lebih putih dilakukan proses pemurnian terlebih dulu. Proses ini membutuhkan bahan dekolorisasi yang menggunakan arang aktif. Bahan ini dapat terbuat dari tulang, kayu atau bambu. Permen menjadi tidak halal apabila dalam proses ini menggunakan arang aktif dari tulang yang kemungkinan berasal dari tulang babi atau hewan yang disembelih tidak sesuai syar’i. 

Perisa bisa mengandung bahan-bahan yang berasal dari senyawa sintetis kimia, tumbuhan, dan hewan. Apabila perisa mengandung bahan asal hewan, maka harus dipastikan bahwa perisa ini berasal dari hewan halal yang disembelih secara syar’i. Selain itu, perisa yang mengandung etanol juga perlu diperiksa, jangan sampai etanol tersebut bersumber dari zat-zat yang termasuk khamar. Perisa yang menggunakan aroma atau rasa tertentu mirip dengan barang haram (babi dan minuman keras) memang tidak diharamkan, meski begitu perisa sejenis ini tetap tidak boleh digunakan dalam sebuah produk.

Bahan lainnya yang terkandung dalam permen adalah pewarna. Pewarna berasal dari bahan sintesis dan alami. Pewarna sintetis disukai produsen makanan karena memiliki tingkat kestabilan warna yang cukup baik serta harga yang relatif murah. Meskipun tidak mengandung bahan haram, penggunaan yang berlebihan dapat berdampak tidak baik pada kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Sedangkan pewarna berbahan alami menggunakan gelatin sebagai penstabil. Dalam hal ini, sumber gelatin harus dipastikan berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai syar’i.

Permen yang mengandung isi juga harus diwaspadai. Isinya yang beragam mulai dari cokelat, selai dan jenis isian lainnya harus diperhatikan kehalalannya. Rum, alkohol dan khamar yang terkadang menjadi bahan campuran permen juga harus diwaspadai. 

Untuk permen chewy, tekstur kenyal biasanya dihasilkan dari campuran lemak, gelatin, emulsifier, dan bahan tambahan pangan lain. Lemak, gelatin dan emulsifier bisa berasal dari babi atau hewan yang disembelih tidak sesuai syariat Islam. 

Permen yang kecil mungil dan rasanya yang manis ternyata mengandung bahan-bahan yang patut diwaspadai kehalalannya. Lebih baik bila kita mengonsumsi permen yang sudah mendapatkan sertifikat Halal MUI. 

Foto: Eskipaper.com

Sumber: www.halalmui.org