Berkunjung ke Masjid Tertua di Penang, Masjid Kapitan Keling

Berkunjung ke Masjid Tertua di Penang, Masjid Kapitan Keling

Di antara street art George Town yang menarik dan makanan Penang yang lezat, Masjid Kapitan Keling berdiri megah. Arsitektur Masjid yang mendapat pengaruh dari India seperti mengajak para traveler untuk mampir ke Masjid tertua di Pulau Penang ini. Yuk, kita berkunjung ke Masjid Kapitan Keling yang menarik ini!

 

1.     Masjid Tertua Dibangun oleh Pendatang Muslim

Masjid Kapitan Keling dibangun oleh tentara Syarikat Hindia Timur yang tiba di Pulau Penang pada abad ke-18. Seorang ketua tentara muslim bernama Caudeer Mohudeen meminta pada Syarikat Hindia Timur sebidang tanah supaya sebuah masjid permanen bisa dibangun. Akhirnya, pada tahun 1801, Masjid Kapitan Keling berdiri di lahan seluas 18 hektar. Area Masjid mencakup pemakaman juga pemukiman warga muslim. Masjid ini dinamakan Masjid Kapitan Keling karena Caudeer Mohudeen disebut juga sebagai Kapitan Keling. 



 

2.     Beberapa Kali Direnovasi

Setelah Caudeer Mohudeen meninggal dunia pada 1834, sebagian tanah diambil kembali untuk pengembangan jalan dan rumah-rumah di sekitar Masjid. Luas Masjid Kapitan Keling berubah menjadi 8 hektar pada tahun1903. Bangunan asli Masjid Kapitan Keling tadinya hanya memiliki satu lantai dan dibuat dari batu bata, tapi kemudian mengalami beberapa kali renovasi hingga akhirnya bentuknya seperti sekarang. 



 

3.     Dipengaruhi Arsitektur India

Masjid berwarna putih ini dipengaruhi oleh arsitektur India. Pengaruh pendirinya yang merupakan orang India menjadi salah satu sebabnya. Menara tinggi yang digunakan oleh muazin untuk mengumandangkan adzan juga menarik. Pada zaman dulu, Menara ini sangat tinggi dibanding bangunan-bangunan di sekitarnya sehingga kabarnya terlihat dari laut. Kubah bergaya mogul dengan bulan, sabit dan bintang di puncaknya menambah kemegahan arsitektur Masjid Kapitan Keling. 



 

4.     Masjid Asri dan Nyaman

Panasnya cuaca Penang seperti menghilang saat memasuki lingkungan Masjid Kapitan Keling. Hamparan rumput hijau, bunga-bunga yang bermekaran, pohon rindang serta kelinci putih yang melompat-lompat sepertinya yang menjadi alasan suasana asri terasa di Masjid ini. Koridor luas dengan marmer batu putih menjadi tambahan suasana asri dan menyejukan ini. Yang unik dari masjid ini adalah adanya kolam besar di depan masjid sebagai tempat berwudhu.



 

5.     Masjid Aktif dengan Berbagai Kegiatan

Setiap waktu sholat lima waktu tiba, Jemaah Masjid Kapitan Keling akan berdatangan. Selain saat solat lima waktu, masjid ini juga memiliki banyak kegiatan. Mulai dari pengajian, kajian Islami hingga kegiatan di madrasah.



 

6.     Pakaian Sopan dan Tertutup saat Berkunjung

Bagi yang ingin mengunjungi Masjid Kapitan Keling, pergi saja ke daerah George Town di Penang, Malaysia. Di Jalan Masjid Kapitan Keling, dekat dengan Jalan Armenian yang terkenal itu, Masjid ini akan mudah ditemukan. Pengunjung diharuskan untuk memakai busana yang sopan saat berkunjung. Laki-laki dan perempuan harus menutup kaki dan lengan, dan perempuan harus memakai kerudung. Bagi pengunjung yang tidak memakai pakaian tertutup, pihak Masjid Kapitan Keling menyediakan jubah gratis di pintu masuk yang bisa dipinjam. 



 

Asri Mirza

Foto: Asri