4 Alasan Kenapa Sabun Harus Halal

4 Alasan Kenapa Sabun Harus Halal

Sabun, baik itu sabun mandi atau sabun cuci muka sering sekali menemani keseharian kita. Maka alangkah baiknya bila kita memilih sabun yang mendapat sertifikat halal MUI untuk dipakai membersihkan tubuh. Kenapa sabun harus bersertifikat halal? Ini alasannya! 


1. Berdasarkan Undang-undang

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang efektif berlaku pada 17 Oktober 2019 mengamanatkan bahwa seluruh produk yang beredar di Indonesia wajib bersertifikat halal. 


Produk-produk tersebut, menurut ketentuan Pasal 1 UU JPH adalah  barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat.


Maka berdasarkan UU tersebut, sabun dan produk pembersih wajah lainnya termasuk ke dalam produk yang harus dilakukan sertifikasi halal.


2. Bersentuhan Langsung dengan Kulit

Selain itu, secara substansi, sabun sangat perlu dilakukan sertifikasi halal karena sabun mandi merupakan produk yang bersentuhan langsung dengan kulit saat digunakan sebagai "alat" yg membersihkan. 


Oleh karena itu, produk pembersih seperti sabun dan pembersih wajah, atau kulit harus terbebas dari zat yang najis. 




3. Mengandung Bahan Arang

Sabun khususnya sabun wajah mengandung bahan tambahan berupa arang aktif. Bahan ini dipercaya dapat mengangkat kotoran dari permukaan kulit hingga ke pori-pori. 


Drs. Chilwan Pandji Apt Msc., Dewan Pengawas LPPOM MUI, menjelaskan ada beragam sumber arang aktif. Mulai dari kayu arang yang biasa digunakan untuk pemucat, tempurung kelapa yang efektif digunakan untuk obat diare, dan batu bara digunakan untuk pemutih gula. 


Sementara untuk sabun, arang aktif yang digunakan biasanya diambil dari tulang hewan. "Jika arang aktif yang digunakan dari tulang babi sudah pasti hukumnya haram bagi umat Islam yang memakainya. Jika tulang hewan lain dari jenis binatang halal yang digunakan, harus ditelusuri proses penyembelihannya. Bila prosesnya berseberangan dengan kaidah penyembelihan syari, bisa berdampak pada keharamannya," jelas Chilwan. 


4. Bahan Sabun dari Hewan

Selain arang, ada lagi bahan yang harus diperhatikan kehalalannya, yaitu bahan yang berasal dari hewan. 


Bahan tersebut terdapat pada emulsifier yang berfungsi untuk menyatukan dua fasa (cair dan lemak) serta gliserin atau gliserol (komponen utama dalam pembuatan sabun). 


Kedua bahan tersebut dapat berasal dari hewan. Ketika bahan berasal dari hewani maka perlu diperhatikan sumber hewan haruslah berasal dari hewan halal.


Sumber: Halalmui.org

Foto: Exporters.com